Alhamdulillah,Bulan Ramadhan akan segera tiba, Bulan yang sangat di tunggu-tunggu oleh seluruh umat muslim di dunia. Bulan yang diliputi rahmat , ampunan dan bulan yang penuh berkah.
Bulan Ramadhan kali ini juga bertepatan dengan peringatan kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus. Sedikit catatan tentang bulan Ramadhan yang bertepatan dengan Kemerdekaan RI.
Peringatan kemerdekaan RI, merupakan suatu peristiwa yang selalu berulang setiap tahun berdasarkan tahun Masehi. Sedangkan bulan Ramadhan merupakan peristiwa yang selalu berulang mengikuti tahun Hijriah. Sudah umum orang-orang tahu bahwa jumlah kedua jenis tahun ini berbeda. Tahun Masehi terdiri dari 365 hari, sedangkan tahun Hijriah terdiri dari 354 hari. Ini artinya tahun Hijriah berulang lebih pendek sebanyak 11 hari setiap tahunnya. Pernahkan kita sadari kalau dulu Lebaran jatuh pada saat bulan Februari ? Ingatkan kita bahwa kita dulu pernah Lebaran jatuh berdekataan dengan Natalan yang berarti jatuh pada bulan Desember ?
Hal ini merupakan akibat dari perbedaan jumlah hari dalam setahun antara kedua sistem penanggalan tersebut.
Lantas apa hubungannya fakta ini dengan peristiwa peringatan kemerdekaan RI dan peristiwa bulan Ramadhan. Tak lain dan tak bukan, karena hal ini mengingatkan saya pada kejadian kurang lebih 64 tahun yang lalu.
Pada saat Presiden Pertama RI, Bung Karno membacakan proklamasi kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus 1945, hari itu kebetulan bertepatan dengan tanggal 8 Ramadhan 1364 Hijriah. Peristiwa inilah yang berulang di tahun 2009 ini meskipun tidak sama persis. Peringatan kemerdekaan RI di tahun 2009 ini jatuh pada saat menjelang bulan Ramadhan 1430H.
Dahulu, para pejuang kita berjuang untuk memperoleh kemerdekaan dengan semangat membara di bulan Ramadhan. Hal ini semestinyalah menjadi teladan bagi kita sekarang juga, bahwa datangnya bulan Ramadhan sekarang ini menjadi semangat pendorong untuk semakin mewujudkan Indonesia yang semakin baik.
Hal ini merupakan akibat dari perbedaan jumlah hari dalam setahun antara kedua sistem penanggalan tersebut.
Lantas apa hubungannya fakta ini dengan peristiwa peringatan kemerdekaan RI dan peristiwa bulan Ramadhan. Tak lain dan tak bukan, karena hal ini mengingatkan saya pada kejadian kurang lebih 64 tahun yang lalu.
Pada saat Presiden Pertama RI, Bung Karno membacakan proklamasi kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus 1945, hari itu kebetulan bertepatan dengan tanggal 8 Ramadhan 1364 Hijriah. Peristiwa inilah yang berulang di tahun 2009 ini meskipun tidak sama persis. Peringatan kemerdekaan RI di tahun 2009 ini jatuh pada saat menjelang bulan Ramadhan 1430H.
Dahulu, para pejuang kita berjuang untuk memperoleh kemerdekaan dengan semangat membara di bulan Ramadhan. Hal ini semestinyalah menjadi teladan bagi kita sekarang juga, bahwa datangnya bulan Ramadhan sekarang ini menjadi semangat pendorong untuk semakin mewujudkan Indonesia yang semakin baik.
Ramadhan yang identik dengan segala macam keberkahan dan rahmat, seyogyanya menjadi semangat pemicu juga untuk menjadikan diri manusia-manusia menjadi lebih baik sehingga peristiwa peringatan kemerdekaan RI yang baru saja dilalui menjelang datangnya Ramadhan akan semakin meningkatkan rasa nasionalisme kita untuk kembali berjuang dan memajukan negeri kita tercinta ini sebagaimana yang dulu dilakukan oleh para kakek nenek kita 65 tahun yang lalu.
Penggabungan dua semangat ini, semangat nasionalisme dan semangat spritualisme mestinya bisa menjadi suatu kekuatan dahsyat untuk menegakkan harkat dan martabat bangsa ini yang akhir-akhir ini tercoreng oleh berbagai peristiwa yang tidak bertanggung jawab.
Posting Komentar